"Jadi
guru jujur berbakti memang makan hati." Itulah sepenggal bait lagu Iwan
Fals yang berjudul 'Oemar Bakri'. Sebuah kalimat yang ternyata mewakili
perasaan guru honorer di salah satu sekolah di Jakarta Utara.
Adalah Mahmud (54), Guru Agama di SMA 13 yang mengaku di masa pengabdiannya selama 20 tahun lebih belum juga diangkat menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS). "Saya mengajar dari tahun 1990 sampai sekarang.
Seingat saya sudah lebih dari 3 kali saya ikut CPNS. Berkas sih masuk
(lulus), masa kerja juga, tapi nggak tahu apa lagi pertimbangannya,"
kata Mahmud.
Konsistensi dirinya mengabdi tidak pernah
tanggung-tanggung dalam mencurahkan waktunya untuk pendidikan. Itu
terbukti dari 20 tahun lebih masa pengabdiannya.
Namun, dia
merasa belum mendapat perhatian yang setimpal dari pemerintah. Sebab, di
masa usianya sekarang ia belum juga diangkat PNS. "Kalau besok diterima
saya juga tinggal punya waktu 6 tahun lagi untuk ngajar," ujar Mahmud.
Tak hanya sampai di situ, perasaan sedih Mahmud juga muncul saat
dirinya merasakan mendapat intimidasi dari pihak sekolah ataupun sesama
guru. Hal itu didapati dalam susunan kepegawaian dirinya yang tidak
tercantum di sekolah.
"Guru honorer itu rasanya agak ngerasa
nggak diutamakan. Selama ngajar belum pernah jadi walikelas karena saya
masih honorer. Dalam susunan guru ataupun foto saya juga nggak ada,"
terang Mahmud.
Selain itu, dalam setiap harinya, bapak 3 anak
itu terus diselimuti rasa ketakutan dikeluarkan pihak sekolah. Namun,
hal itu menurutnya tidak menjadikan dirinya berkecil hati. Bahkan
dirinya bertekad akan terus mengajar hingga akhir hayat.
"Saya
takut saja dikeluarin dari kontrak saya 2 tahun lagi ngajar. Tapi jangan
suka ngeluh saja kuncinya. Ikhlas saja biar saya hanya bawa uang 10
ribu tiap hari. Yang penting saya ngajar jangan dikeluarin sampai akhir
hayat," jelas Mahmud.
Terakhir, hal yang tidak dapat dihindari
sewaktu dirinya harus melihat slip gaji yang keluar tidak berbarengan
dengan gaji. Mirisnya lagi, dirinya mengaku harus menyaksikan teman guru
yang sudah PNS menerima banyak tunjangan yang pastinya menjadikan nilai
nominal gajinya lebih tinggi.
"Sedih waktu nerima gaji saja
tok. Gaji saya, mmhh...nggak sampai Rp 2 juta tiap bulan. Mereka (guru
PNS) dapat sertifikasi, nah kita kadang molor dan nggak tentu lagi
gajinya," pungkas Mahmud.
Demikianlah Informasi
Kisah Guru Honorer, Takut Dipecat Hingga Sedih Saat Gajian., apabila anda ingin mengetahui lowongan kerja dan beasiswa terbaru lainnya silahkan ikuti update infonya di
KerjaBe.blogspot.com.
Mungkin teman anda membutuhkan Informasi
Kisah Guru Honorer, Takut Dipecat Hingga Sedih Saat Gajian. ini.
Bagikan dengan klik tombol "G+ , Like, Share dan Tweet" dibawah ini ya.